Issue Mei 2014
Jika kita perhatikan belakangan ini, sering orang menyebutkan kata “cabecabean', kata tersebut terdengar seperti sebuah istilah yang lumrah dikatakan dikalangan remaja. Namun tahukah kalian tentang arti dari kata 'cabe-cabean' ini? Fenomena tersebut akan coba kita bahas bersama dalam artikel perdana ini, yang merupakan istilah terbaru dalam kamus bahasa pergaulan remaja.
Secara etimologi istilah 'Cabe-cabean' ini berasal dari
kata cabai yang berarti sebuah tanaman yang mempunyai rasa pedas. Jadi bila
digabungkan dalam satu kata cabe-cabean adalah cabai bohongan, namun kali ini
bukanlah sebuah arti dari etimologi ini yang kita akan share, cabe-cabean disini
merupakan sebuah istilah yang ditujukan kepada seseorang (biasanya perempuan) yang
mempunyai spesifikasi penampilan seperti berdandan seksi, menor ditambah mereka
mengendarai sebuah motor sport yang umumnya berboncengan 3 dan tentunya tanpa
menggunakan helm. Itulah fenomena yang belakangan ini sedang marak dikalangan
remaja pada umumnya.
Fenomena yang juga marak di kota Sumedang ini, tentunya
tidak terlepas dari sisi pergaulan remaja yang telah mengalami banyak
perkembangan seiring dengan perkembangan waktu, dengan sendirinya istilah ini
terbentuk karena pelakunya sendiri
merasa sudah terbiasa dengan sebutan yang ditujukan kepadanya.
Sebetulnya usia remaja memang identik dengan eksistensi diri, mungkin hal
itulah yang mendasari para pelakunya untuk melakukannya.
Mungkin ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud
dengan pergaulan? Sebuah sumber menyebutkan “Pergaulan berasal dari kata
gaul. Pergaulan adalah interaksi kita dengan dunia sekitar,
seperti apa caranya, dengan siapa, di mana, lewat media apa, dan
kapan. Jawaban terhadap ke 5 hal inilah yang memberi predikat
kepada pergaulan kita apakah ia positif atau negative. http://adiyusuf2.blogspot.com/” Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari dalam persahabatan
ataupun masyarakat. Melihat pergaulan anak muda sekarang yang semakin bebas,
tentunya membuat miris serta prihatin, Artinya hukum sebab akibat juga ikut
berperan didalamnya. Jika dibiarkan terus menerus maka dengan sendirinya
fenomena ini akan semakin luas menjalar dalam sisi pergaulan remaja, khususnya
di Sumedang ini.
Dengan adanya fenomena ini di Sumedang khususnya, sudah
menjadi kewajiban kita semua untuk mencegah remaja kita larut dalam pengaruh negatif
yang dibawa dalam istilah ini. Peran orang tua disini menjadi sangat mendasar
untuk membentengi anakanaknya untuk bisa memilah pergaulan yang dijalani.
Tentunya ini merupakan sebuah pilihan untuk para remaja yang sangat rentan
tersentuh fenomena ini, Jadi siapkan diri kalian untuk bisa memilih jalur
pergaulan yang akan kalian lakukan di dalam keseharian. (G'jodt**)
0 comments: